Minggu, 30 November 2014

CLOUD COMPUTING


PENGERTIAN CLOUD COMPUTING
Cloud computing(Komputasi awan) atau sering disebut cloud adalah era baru penggunaan resource komputer, baik itu hardware maupun software, yang ada di tempat lain (remote location) dan bisa diakses lewat internet.Cloud computing adalah kumpulan beberapa resources yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web. Sebenarnya, cloud computing ini didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource.
Komputasi awan terdiri dari gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan (cloud) adalah sebutan untuk internet. Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet. Penggunaan cloud computing mulai dipakai karena komputasi berbasis awan dinilai memberi kemudahan dan keuntungan, pengguna hanya dengan menginstal sistem operasi pada komputernya dan dengan terhubung ke internet maka dia sudah bisa menjalankan aplikasi yang dibutuhkannya tanpa terlebih dulu menginstalnya di komputer sendiri. Begitu juga dengan penyimpanan data, semua data tersimpan di server cloud, jadi walaupun komputer mengalami kerusakan, data yang tersimpan masih ada di server dan bisa diambil kapan saja serta darimana saja selama pengguna itu bisa terhubung ke internet. Adanya cloud computing di era digital kini sebenarnya telah ada di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti email dan media sosial.

CARA KERJA CLOUD COMPUTING
Komputasi awan beroperasi menggunakan server yang bekerja online terus-menerus di jaringan internet. Di komputer server semua data disimpan begitu juga dengan aplikasi, semua di instal di komputer server jadi pihak pengguna tinggal pakai saja. Pengguna yang ingin mengakses server tersebut baik untuk membuka, menyimpan data ataupun menjalankan sebuah program, maka pertama user harus melakukan login dulu, setelah login berhasil pengguna bisa menggunakan resource server cloud. Cara kerjanya sederhana user menjalankan sebuah aplikasi dan memberikan perintah pada aplikasi tersebut, perintah yang di input oleh user akan dikirim ke server lewat jaringan internet kemudian diolah atau direspon oleh server dan memberikan hasilnya ke pengguna, data hasil proses itu akan disimpan di komputer server, sehingga setiap kali user akan membuka dan melihat data yang dia simpan terakhir kali, data tersebut akan tetap tersedia di server cloud. Contohnya dapat kita lihat pada email, pengguna tidak perlu mendownload dan menginstal aplikasi email di komputer miliknya, tapi cukup dengan tersambung ke internet, pengguna sudah bisa menggunakan aplikasi email yang ada pada server cloud tersebut.

MODEL LAYANAN CLOUD COMPUTING

Cloud computing memiliki 3 macam model layanan, yaitu Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS).
Infrastructure as a Service (IaaS)
Merupakan model layanan cloud computing yang paling dasar, yaitu menyewakan resource komputer secara langsung. Layanan ini sering ditemui di web hosting seperti cloud server maupun cloud VPS (virtual server), dengan memakai teknologi cloud, pengguna bisa membuat banyak virtual server atau mengatur tinggi rendahnya resource sesuai keinginan. Infrastruktur ini bersifat fisik, bisa berupa memory, penyimpanan, server, jaringan, dll. Ciri layanan ini adalah jika user ingin mengupgrade memory atau menambah server, user tinggal menghubungi provider kemudian provider akan menyediakan sesuai permintaan. Keuntungan layanan IaaS yaitu tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih hemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misal saat storage hampir penuh, storage bisa ditambah sesegera mungkin. 
Platform as a Service (PaaS)
PaaS menyewakan “tempat” untuk menjalankan aplikasi dari user. Tempat yang dimaksud adalah sistem operasi, database, framework, web server, dan programming language environment, dsb yang merupakan wadah berjalannya aplikasi. Ciri layanan ini adalah user tidak perlu melakukan pemeliharaan dan tidak perlu menyiapkan infrastruktur, dengan begitu user bisa tetap fokus membangun aplikasinya. User bisa mengembangkan aplikasi menggunakan platform yang telah tersedia dan mengatur resource sesuai kebutuhan mereka.
Software as a Service (SaaS)
Layanan yang menyediakan aplikasi jadi / siap pakai kepada End user. Ciri dari layanan ini adalah user tidak perlu membuat aplikasi, tidak perlu menyiapkan tempat dan juga infrastruktur..SaaS inilah yang kini sedang marak berkembang dan seringkali kita temui secara langsung. Disini cloud provider akan menyediakan software atau aplikasi di cloud yang bisa diakses oleh pengguna melalui internet.
MACAM-MACAM CLOUD COMPUTING
Public Cloud
Public cloud merupakan penerapan cloud computing untuk umum (publik), yang menyediakan public cloud adalah perusahaan-perusahaan penyedia layanan untuk semua pelanggan diseluruh dunia, tidak terbatas untuk wilayah tertentu saja. Siapapun di seluruh dunia dapat memanfaatkan layanan ini. Perusahaan penyedia layanan memiliki pusat data raksasa yang tersebar diseluruh dunia. Semua pengguna dari seluruh dunia berbagi-pakai (sharing) sumber daya komputasi yang ada pada seluruh pusat data ini, tanggung jawab penyedia layanan adalah untuk menjamin seluruh pusat data akan selalu hidup 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari setahun. Pengguna cukup menggunakan layanan dan melakukan pembayaran sesuai pemakaian. Kelebihan public cloud adalah pengguna tidak perlu melakukan investasi apapun untuk memanfaatkan cloud computing, selain terhubung ke internet. Pengguna cukup menghubungi jasa penyedia layanan dan meminta jenis layanan yang dibutuhkan.

Private Cloud
Private cloud digunakan oleh pribadi (private) oleh perusahaan atau pengguna tertentu. Private cloud diterapkan menggunakan teknologi yang sama dengan public cloud, sehingga memiliki semua karakteristik cloud computing. Bedaanya, private cloud dipasang pada pusat data milik perusahaan sendiri, ini memungkinkan sebuah perusahaan memanfaatkan semua fasilitas cloud computing dilingkungan komputasi milik perusahaan tersebut. Selain pusat data milik sendiri, private cloud juga dapat diterapkan dengan memanfaatkan pusat data milik perusahaan lain.

Hybird Cloud
Hybrid cloud adalah penggabungan pemanfaatan public cloud dan private cloud oleh pengguna. Misal, sebuah perusahaan menempatkan email mereka di public cloud dan di private cloud. Untuk karyawan yang sehari-hari selalu berada dilingkungan kantor, email mereka dapat ditempatkan pada private cloud. Sementara email di public cloud dapat digunakan oleh karyawan yang sering berada diluar kantor sehingga lebih mudah diakses.

MANFAAT CLOUD COMPUTING

· Investasi Jangka Panjang. Penghematan biaya pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang karena pengguna hanya dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing.
·Skalabilitas, cloud computing bisa menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli peralatan tambahan, cukup dengan menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
· Aksesibilitas, kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal terkoneksi internet sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
·Keamanan, data terjamin keamanannya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Hal ini akan mengurangi biaya untuk mengamankan data perusahaan.
·Kreasi, user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan projectnya langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkannya lewat penyedia layanan cloud computing.
·Kecemasan, saat terjadi bencana alam data tersimpan aman di cloud meski hardisk atau gadget rusak.
·Efisiensi penggunaan memori, cloud computing telah menyiapkan berbagai infrastruktur seperti penyimpanan maupun software, user tidak perlu menyiapkan dan memikirkan kapasitas hardisk yang besar untuk di pakai di komputernya, pengguna tidak perlu membeli atau mencari software untuk di instal di komputernya tapi cukup dengan menggunakan server cloud semuanya sudah siap pakai.

KELEBIHAN CLOUD COMPUTING

1.Hemat biaya investasi pembelian sumber daya.
2. Hemat waktu sehingga perusahaan bisa fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
3.Operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4. Kolaborasi yang terpercaya.
5. Hemat biaya operasional ketika realibilitas ingin ditingkatkan.


KEKURANGAN CLOUD COMPUTING
Komputer menjadi lambat bahkan tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban/load terlalu besar pada saat yang bersamaan dari banyak user, juga perusahaan penyewa layanan cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung kondisi penyedia layanan cloud computing. Jika server penyedia rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
CONTOH CLOUD COMPUTING
Penerapan Cloud Computing telah dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. 

Google Drive

Google Drive adalah layanan penyimpanan online yang dimiliki Google. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas itu dapat ditambah dengan melakukan pembayaran atau pembelian storage. Penyimpanan file di Google Drive memudahkan pemilik file mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun. File juga dapat dengan mudah dibagikan ke orang lain untuk sharing atau melakukan kolaborasi pengeditan.

Windows Azure

Windows Azure,adalah sistem operasi berbasis komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers.
Di Indonesia penerapan teknologi Cloud Computing dapat dilihat melalui penggunaan Point of Sale/program kasir.Salah satu perusahaan yang mengembangkan produknya berbasis sistem Cloud adalah DealPOS. Metode kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui internet dimanapun pemilik toko berada. Perusahaan telekomunikasi ternama nasional, Telkom juga ikut mengembangkan Cloud Computing lewat Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).

 sumber :

Minggu, 16 November 2014

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



INTERNAL CONTROL MENURUT COSO
Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian internal berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi. Pada tahun 1992, The Commitee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) menerbitkan laporan dengan judul “Internal Control-Integrated Framework”. COSO merupakan organisasi swasta yang menyusun Internal Control – Integrated Network untuk meningkatkan kualitas penyampaian laporan keuangan dan pengawasan internal agar lebih efektif. Tujuan pembuatan framework ini adalah peningkatan sistem pengawasan terpadu untuk pengendalian perusahaan/organisasi. Pengendalian Internal menurut COSO yaitu : Internal control is process, affected by entity’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: Effectiveness and efficiency of operations, Reliabillty of Financial Reporting, Compliance with Applicable laws and regulations atau “sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini: efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”. Definisi ini merupakan kesepakatan dari berbagai organisasi seperti : AICPA, AAA, IIA, IMA, dan FEI.
Menurut COSO framework pengendalian internal terdiri dari 5 (lima) komponen yang saling berhubungan, yaitu :
1.    Control Environment
2.    Risk Assesment
3.    Information and Communication
4.    Monitoring
5.    Control Activities


Berdasarkan gambar tersebut menjelaskan bahwa ada suatu hubungan langsung antara tujuan-tujuan yang hendak dicapai dengan komponen-komponen pengendalian internal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, serta struktur organisasi pada setiap tingkatan (divisi, unit operasi, fungsi, dan lainnya). Ketiga kategori tujuan tersebut (operasi, pelaporan, dan ketaatan) ditunjukkan oleh kolom, kemudian kelima komponen pengendalian internal ditunjukkan oleh baris, sedangkan struktur organisasi dipresentasikan oleh ketiga dimensinya.

1.    Control Environment (Lingkungan Pengendalian)
Lingkungan pengendalian merupakan cerminan dari sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan tentang pentingnya pengendalian internal perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian internal sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan oleh lingkungan pengendalian. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain:
·       Integritas dan Nilai Etik
Jika para pegawai dalam perusahaan tersebut mempunyai integritas dan etika yang baik maka pengendalian internal juga akan berjalan dengan baik, karena efektivitas pengendalian intern berasal dari dalam diri orang yang mendesain dan melaksanakan pengendalian internal tersebut.
·      Komitmen terhadap kompetensi
     Untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi, personel/karyawan pada setiap tingkat organisasi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlakukan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif.
·      Dewan Direksi dan Komite Audit
     Jajaran direktur yang efektif adalah yang independen terhadap manajemen. Komite audit bertanggung jawab sebagai komunikator, baik bagi internal auditor maupun eksternal auditor.
·       Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
     Gaya operasi merupakan cerminan manajer tentang bagaimana operasi perusahaan harus dilaksanakan.
·      Struktur Organisasi
     Pengembangan struktur organisasi suatu entitas mencakup pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab di dalam suatu organisasi.
·      Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
     Pemberian  wewenang dan tanggung jawab yang jelas, akan dapat mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan organisasi.
·      Praktek dan Kebijakan Sumber Daya Manusia
    Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, maka perusahaan akan mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.
2.    Risk Assesment (Penaksiran Risiko)
Penaksiran risiko merupakan proses identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi risiko-risiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.
3.    Information and Communication (Informasi dan Komunikasi)
Informasi dan komunikasi harus tergambar dalam sebuah form dan timeframe, dan merupakan sebuah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Informasi dan Komunikasi tidak hanya mencakup data-data internal, tetapi juga data eksternal.
4.    Monitoring (Pemantauan)
Agar tidak menyimpang, maka sistem pengendalian internal perlu diawasi. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini terselesaikan melalui kegiatan pengawasan yang terus mnerus/berlanjut, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunan informasi dan komunikasi dengan pihak luar.
5.    Control Activities (Aktivitas Pengendalian)
Pengendalian membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Aktivitas pengendalian mencakup kebijakan dan prosedur yang ada pada seluruh organisasi, pada seluruh level, dan seluruh fungsi yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen telah dilaksanakan.
Menurut COSO, semua orang dalam organisasi yaitu Manajemen, Dewan direksi, Komite Audit, dan Personel lainnya bertanggung jawab terhadap pengendalian internal, karena semua orang dalam organisasi memiliki peran dalam pengendalian internal, sehingga pengendalian internal tidak dapat berjalan dengan baik jika ada salah satu anggota yang tidak menjalankan perannya.
Fokus internal COSO :
1.    Fokus penggunaan utama adalah manajemen.
2.    Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
3.    Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
4.    Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen risiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
5.    Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
Pengendalian internal tidak bisa mencegah penilaian buruk atau keputusan, atau kejadian eksternal yang dapat menyebabkan sebuah organisasi gagal untuk mencapai tujuan operasionalnya. Dengan kata lain, bahkan sistem pengendalian internal yang efektif dapat mengalami kegagalan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa keterbatasan-keterbatasan yang ada mungkin terjadi sebagai hasil dari penetapan tujuan-tujuan yang menjadi prasyarat untuk pengendalian internal tidak tepat, penilaian manusia dalam pengambilan keputusan yang dapat salah dan bias, faktor kesalahan/kegagalan manusia sebagai pelaksana, kemampuan manajemen untuk mengesampingkan pengendalian internal, kemampuan manajemen, personel lainnya, ataupun pihak ketiga untuk menghindari kolusi, dan juga peristiwa-peristiwa eksternal yang berada di luar kendali organisasi.
Keterbatasan bawaan yang ada dalam setiap pengendalian internal sebagaimana dikemukakan oleh Mulyadi (2003 : 181) yaitu :
1.    Kesalahan dalam pertimbangan
2.    Gangguan
3.    Kolusi
4.    Pengabaian oleh manajemen
5.    Biaya lawan manfaat



Sumber :
http://repository.widyatama.ac.id/
Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat, 2001.