Minggu, 07 Juni 2015

JURNAL 5 - Facilitating The Adoption Of E-payment Systems: Theoretical Constructs and Empirical Analysis

TELAAH JURNAL
MEMFASILITASI PENERAPAN SISTEM E-PAYMENT: KONSTRUKSI TEORITIS, DAN ANALISIS EMPIRIS






       DISUSUN OLEH :
MEGARIANI MUTIARASARI           C1C013001
RUTH FENNY WIJAYA                      C1C013005
MARGARETHA SIMATUPANG        C1C013034

AKUNTANSI A 2013

KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2015





MEMFASILITASI PENERAPAN SISTEM E-PAYMENT: KONSTRUKSI TEORITIS, DAN ANALISIS EMPIRIS
SEVGI OZKAN
Middle East Technical University, Ankara, Turkey, dan
Gayani Bindusara dan Ray Hackney
Brunel University, Uxbridge, UK

LATAR BELAKANG
Dengan pertumbuhan e-commerce pentingnya mengirim uang secara online menjadi isu penting untuk konsumen yang potensial. Sistem e-payment ini bisa pembayaran secara debit/kredit yang umum secara online yang diklasifikasikan, pembayaran dapat melalui debit/kredit, lalu disimpan dalam bentuk nilai uang dan tagihan pembayaran elektroniknya.
Sistem e-payment secara tradisional tercatat memiliki banyak keterbatasan yang menghambat konsumen. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa faktor berhubungan dengan kurangnya kepercayaan, kegunaan, keamanan, biaya transaksi yang tinggi, keuntungan dan risiko yang kurang dirasakan. Faktor-faktor ini dianggap penting untuk memberikan pelanggan kepercayaan diri untuk beralih ke sistem pembayaran online. Selain itu, pelanggan akan berhenti terlibat dalam kegiatan online jika prasyarat ini tidak difasilitasi dalam sistem pembayaran, sehingga menyebabkan pedagang kehilangan potensi penjualan secara online.

RUMUSAN MASALAH
Salah satu perhatian utama yang berkaitan dengan e-payment sebagai keamanan adalah karena uang dengan informasi yang dipertukarkan secara online tidak berkaitan langsung dengan penerima. Perhatian utama dalam aspek ini adalah penipuan kartu kredit (Leong et al., 2003). Risiko yang dirasakannya merupakan faktor penting yang mempengaruhi kepercayaan nasabah e-payment. Risiko kehilangan informasi dan rincian kartu kredit pribadi ke tangan hacker masih merupakan kecemasan besar bagi pengguna. Selain itu, menurut Hoffman et al. (1999), 95 persen dari pengguna web telah menolak untuk memberikan informasi pribadi mereka ke situs web dan 40 persen menyatakan bahwa mereka akan kehilangan informasi. Kepercayaan dalam e-commerce adalah elemen penting aplikasi secara online (Abrazhevich, 2004). Keuntungan yang dirasakan selanjutnya digambarkan dengan persepsi kemudahan penggunaan dan manfaat yang dirasakan pada pelanggan e-commerce dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan sistem e-payment (Davis, 1989). Keuntungan penting dari e-payment yang memberikan kontribusi terhadap kemudahan dan manfaat yang dirasakan adalah kenyamanan yang mereka berikan dengan memungkinkan transaksi akan selesai dengan waktu dan uang yang minimal (Leong et al., 2003).
Untuk mengatasi masalah keamanan, privasi, dan kepercayaan, terdapat penekanan utama menggunakan jaminan web. Sayangnya, popularitas jaminan tersebut disalahpahami oleh konsumen. Oleh sebab itu, penelitian ini berhubungan untuk mengidentifikasi faktor-faktor krisis yang mempengaruhi sistem e-payment yang dianggap baik melalui konstruksi teoritis dan analisis empiris.

TUJUAN RISET
Munculnya transaksi online yaitu melalui media internet, yang menyebabkan peningkatan ketersediaan system pembayaran elektronik (e-payment). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki, melalui konstruksi teoritis (model penerimaan teknologi, teori tindakan yang beralasan) dan analisis empiris, yang merupakan faktor-faktor penting yang dapat memastikan penerapan konsumen dari fasilitas ini.

MANFAAT RISET
Penelitian membuktikan bahwa dirasakan pentingnya dari faktor penting yang berkorelasi dengan keamanan, kepercayaan, dan keuntungan yang dirasakan, jaminan asuransi, risiko dan kegunaan yang dirasakan. Hasil menunjukkan bahwa tiga faktor penting yang diperlukan (keamanan, keuntungan, jaminan asuransi melalui web), dan tiga relatif (risiko yang dirasakan, kepercayaan, dan kegunaan) melalui keinginan pelanggan untuk menerapkan sistem e-payment.

TEORI-TEORI :
1.      Konstruksi Teoritits
1.1 Sistem pembayaran dan perdagangan online
E-commerce menyediakan kesempatan untuk membeli dan menjual produk, informasi dan layanan di internet. Selain itu, e-payment memainkan peran penting dan kurangnya sistem yang efektif dapat menghambat keberhasilan pembangunan e-commerce secara keseluruhan (Goldfingerdan Perrin,2001; Mehta dan Sivadas, 1995; Khosrow-Pour, 2008). Pertumbuhan eksponensial  telah memicu kebutuhan sistem e-payment yang lebih tepat untuk web dibanding tradisional (Panurach, 1996). Terlepas dari sistem e-cash, berbagai pembayaran lainnya telah berevolusi seperti prabayar kartu, pembayaran melalui tagihan telepon, dan pembayaran mobile.
1.2 Faktor-faktor Kritis
            Sejauh mana bisnis online dapat membangun kepercayaan secara signifikan mempengaruhi kesediaan perhatian untuk melakukan pembelian e-payment (Maclness, 2005). Keamanan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap kepercayaan dan meningkatkan sikap terhadap internet. Semua sikap ini mempengaruhi konsumen untuk membuat pembelian melalui internet lebih layak dan sering (Tsiakis dan Sthephadanis, 2005). Penelitian lain ketika konsumen menunjukkan rasa keamanan dan kepercayaan dalam e-commerce memiliki dampak yang signifikan terhadap niat untuk membeli secara online (Abrazhevich, 2004).
1.3 Model penerimaan teknologi (TAM)
Model penerimaan teknologi (TAM) berasal dari teori dari tindakan beralasan (TRA; Fishbein dan Ajzen, 1975), di mana TRA menggambarkan teori perilaku sementara TAM lebih "sistem informasi" yang spesifik. Davis (1989) diasumsikan bahwa penerimaan pengguna teknologi tergantung pada manfaat yang dirasakan (PU) dan persepsi kemudahan penggunaan (PEOU). PU demikian didefinisikan sebagai "Pendapat pengguna bahwa setelah menggunakan sistem itu akan meningkatkan kinerja pekerjaan pengguna dalam sebuah organisasi ", dan PEOU didefinisikan sebagai" harapan bahwa perangkat lunak bebas dari upaya "(Davis, 1989).

1.4 Teori tindakan beralasan (TRA)
Teori tindakan (TRA) Model beralasan dilaporkan lebih tepat untuk menjelaskan penerapan sistem e-payment. Demikian didefinisikan sebagai "perilaku seseorang ditentukan oleh / niatnya untuk melakukan perilaku dan norma (yaitu pengaruh sosial) "(Davis, 1989). Menurut TRA, pengguna perilaku apakah untuk menerima / menolak ditentukan oleh pengaruh oleh sikap dan norma subjektif seseorang.


HIPOTESIS
1.1  H1: Risiko yang dirasakan
Bauer (1960) melaporkan bahwa risiko yang dirasakan berkaitan dengan ketidakpastian dan konsekuensi terkait dengan tindakan konsumen. Tingkat risiko dikatakan berkurang saat individu percaya orang lain yang terlibat dalam transaksi (Featherman dan Pavlov,2003). Kim dan Prabhakar (2000) mengabaikan hubungan antara risiko yang dirasakan dan kepercayaan. Namun, Jarvenpaa et al. (2000) melaporkan bahwa risiko menengahi peran antara kemauan dan percaya untuk membeli secara online. Penelitian lebih lanjut dilakukan pada dampak yang dirasakan risiko pada konsumen pengambilan keputusan dalam menggunakan kegiatan transaksi online mengungkapkan bahwa pelanggan kurang termotivasi untuk mengpenerapan metode pembayaran baru ketika mereka melihat bahwa risiko mengpenerapan mereka lebih besar dari cara-cara lama pembayaran (Jarvenpaa et al., 2000). Sebagai hasil dari pengungkapan informasi pribadi pelanggan bisa menghadapi risiko ekonomi dan risiko privasi. Jika pelanggan memilih untuk membayar secara online ia akan menghadapi risiko penipuan / pencurian, hacking, mencuri password. Oleh karena itu keputusan apakah akan membayar secara online / tidak adalah pengaruh oleh risiko yang dirasakan.
H01. Niat untuk mengpenerapan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dianggap risiko.
H1. Ada hubungan antara niat untuk mengpenerapan sistem e-payment dan dianggap risiko.
1.2  H2 : Keamanan
Keamanan dapat didefinisikan sebagai melindungi rincian transaksi dan pelanggan    dari penipuan internal dan eksternal / penggunaan pidana. Keamanan tetap menjadi salah satu sebagian besar wilayah penting dan baik diteliti studi di sistem pembayaran (Abrazhevich,2004). Kekhawatiran tentang keamanan di area jaringan mengungkapkan bahwa ada perlu lebih perbaikan dalam protokol pembayaran elektronik untuk meningkatkan kepercayaan di pembayaran onlinesistem. Karena peningkatan dalam merger dan akuisisi bank pelanggan tentang keamanan pembayaran online (Abrazhevich, 2004). Disepakati bahwa penjualan onlinetidak aman seperti penjualan konvensional (Whiteley, 2000).
H02. Niat untuk mengpenerapan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan keamanan.
H2.Ada hubungan antara niat untuk mengpenerapan sistem e-payment dan     keamanan.
1.3  H3 : Persepsi Keuntungan
Model penerimaan teknologi (TAM) telah digunakan untuk memahami teknologi perilaku penerimaan dan memutuskan keputusan penerapan berbagai kegiatan e-commerce (Abrazhevich, 2004; Khalifa dan Ning Shen, 2008). Banyak pelanggan yang mengatakan menjadi ingin tahu tentang penggunaan kartu kredit di sistem pembayaran online. Oleh karena itu, sistem transaksi keuangan telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini. Selain itu, sistem ini telah mendorong pelanggan untuk melakukan transaksi efisien. Kenyamanan penggunaan dalam mengpenerapan EPS terjadi ketika pelanggan dapat membayar tagihan mereka secara online setiap saat, di mana saja, terlepas dari lokasi. Pada metode konvensional konsumen harus menunggu sampai tagihan yang diposting; maka, ini akan memotivasi mereka untuk mengpenerapan sistem e-payment. Mengpenerapan sistem tersebut akan hemat biaya karena akan mengurangi kebutuhan dari pelanggan untuk melakukan dokumen dan pasca tagihan.
H03. Niat untuk mengpenerapan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan keuntungan yang dirasakan.
H3. Ada hubungan antara niat untuk mengpenerapan sistem e-payment dengan keuntungan yang dirasakan.
1.4  H4: Kepercayaan
Ketika menggunakan sistem yang tidak sempurna, konsumen memiliki kepercayaan bahwa vendor, bank dan perusahaan kartu kredit tidak akan menyalahgunakan informasi pribadi mereka (Abrazhevich, 2004). . Literatur yang ada menunjukkan tingkat yang tinggi kepercayaan pengguna dan kepercayaan di EPS adalah faktor untuk keberhasilan penerapan sistem e-payment (Kurnia dan Benjamin, 2007). Dalam menganalisis keberhasilan sistem Octopus ditemukan bahwa kepercayaan dalam sistem adalah kontribusi faktor untuk penggunaan yang luas. Penemuan ini didukung oleh survey dilakukan oleh Abrazhevich (2004), yang menemukan bahwa pelanggan tidak akan menggunakan sistem yang mereka anggap kurang dapat dipercaya. Demikian pula, penelitian lain membuktikan bahwa jika kepercayaan yang ada, penerapan EPS kredibel (Kniberg, 2002). Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen, semakin tinggi tingkat niat pembelian konsumen, dan mudah untuk mempertahankan konsumen.
H04. Niat untuk mengpenerapan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan
dirasakan kepercayaan.
H4. Ada hubungan antara niat untuk mengpenerapan sistem e-payment dan dirasakan kepercayaan.
1.5  H5: Jaminan web
Jaminan pihak ketiga memiliki peran penting dalam mengurangi risiko yang dirasakan terlibat dengan pembelian (Dowling dan Staelin, 1994). E-commerce layanan jaminan yang didefinisikan sebagai layanan jaminan web (WASSs) untuk situs e-pengecer 'internet oleh pihak ketiga sertifikasi (misalnya bank, akuntan, serikat konsumen dan perusahaan-perusahaan komputer). Hal ini juga bisa secara luas dianggap sebagai sinyal kepada pihak lain bahwa situs sesuai dengan standar yang dibutuhkan. Dikatakan bahwa kebutuhan untuk persetujuan lebih besar dalam e-commerce dibandingkan lingkungan tradisional. Hal ini disebabkan beberapa fitur pembayaran seperti kebutuhan untuk memberikan informasi pribadi (nama misalnya, nomor telepon) dan pembayaran informasi seperti nomor kartu kredit / debit (Miyazaki dan Fernandez, 2001). Hoffman et al.(1999) berpendapat salah satu cara untuk mengurangi resiko yang dirasakan konsumen adalah dengan menggunakan persetujuan dari pihak ketiga yang terpercaya. Hal ini juga digunakan sebagai strategi branding co- dimana vendor menggunakan jaminan ini untuk meyakinkan pelanggan bahwa tingkat tertentu standar aman untuk memberikan informasi pribadi. Nikitkov dan Bay (2008) menemukan bahwa kurangnya kehadiran fisik akan meningkatkan risiko yang dirasakan pelanggan dan itu bisa dikurangi dengan meningkatkan situs kepercayaan menggunakan jaminan web. Namun tingkat kesadaran dan penerapan logo tersebut terbatas.
H05a. Niat untuk mengpenerapan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan menggunakan  jaminan web.
H5a. Ada hubungan antara niat untuk mengpenerapan sistem e-payment dan segel jaminan web.
H5B. Ada hubungan antara risiko yang dirasakan jaminan web
1.6  H6 : Usability
Jika proses pembayaran membutuhkan banyak waktu dan rumit akan memotivasi pelanggan dan pelanggan akan menahan diri menggunakan kegiatan web lain Amazon telah mengpenerapan satu pendekatan untuk pembayaran yang mengurangi upaya dari pelanggan didalam proses otentikasi. Jika pelanggan merasa lebih nyaman melalui online untuk informasi yang mereka akan paling mungkin beralih untuk mencari informasi secara online (Gao, 2005; Truong dan Jitpaiboon, 2008).
H06. Niat untuk mengpenerapan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan kegunaan.
H6. Ada hubungan antara niat untuk mengpenerapan sistem e-payment dan kegunaan.
DESAIN RISET
Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif untuk mempertimbangkan sumber-sumber sekunder dan data primer, dimana hipotesis ini telah dikembangkan untuk menunjukkan penemuan. Sebuah tinjauan literatur mengunkapkan enam isu yang dianggap penting untuk pertimbangan e-payment.
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, analisis korelasi Pearson digunakan. Koefisien moment produk Pearson (r) adalah teknik parametrik yang menggambarkan kekuatan hubungan antara dua variabel. Sebuah koefisien korelasi juga dianggap sebagai sebuah  "statistik" perangkat yang digunakan untuk mengukur kekuatan / derajat hubungan kebenaran linear antara dua  variabel. Itu berarti untuk mengambil nilai dari -1 ke +1. Tandadi depan menunjukkan sifat hubungan dan jumlah absolut yang menyediakanindikasi kekuatan hubungan. Interpretasi dari kebohongan nilaiantara 0 dan 1 menurut Cohen (1988) pedoman adalah sebagai  berikut: r = 0,10 untuk 0,29 atau r = -10 untuk 0,29 adalah kecil; r = 0,30 untuk 0,49 atau r = - 0,30 untuk - 0,49 adalah sedang; dan r =0,50 untuk 1,0 atau r =-0,50 untuk -1, 0 adalah besar. Tingkat kekritisan masing-masing dimensidiwakili oleh hasil korelasi Pearson nya. Semua hipotesis dianalisis dengankoefisien korelasi moment produk Pearson pada tingkat signifikansi 0,05. hipotesis itu tidak akan diterima jika tingkat signifikansi (dua sisi) kurang dari 0,05.Hasil pengujian hipotesis ditunjukkan pada Tabel IV dan dibahas dalam bagian berikut
6.1 H1
      H1. Ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-payment dan merasakan risiko.
Hubungan antara risiko yang dirasakan dan niat untuk memakai sistem e-payment telah diuji. Hasil dianalisis pada tingkat signifikansi 0,05. sesuai denganTes mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-payment  dan tingkat risiko yang dirasakan.Tingkat signifikansi adalah 0.456 (p ≥ 00:05). Oleh karena itu,hasil membuktikan bahwa risiko penipuan kartu kredit dalam transaksi online tidak memiliki pengaruh pada niat untuk memakai  sistem e-payment. Oleh karena itu, hipotesis iniditolak.
6.2 H2
H2. Ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-payment dankeamanan.
Hasil penelitian menunjukkan r =0, 267 pada tingkat signifikansi 0,003 (p < 0:05). Dengan kata lain, hasil terbukti hubungan positif antara keamanan dan niat untukmembeli secara online. Namun sesuai dengan model Cohen, r = 0,267 masuk dalam kategori korelasikecil, dan karenanya seseorang dapat berargumentasi bahwa ada korelasi positif kecilantara keamanan sistem e-payment dan niat untuk memakai Sistem e-payment. Oleh karena itu disimpulkan bahwa ada korelasi positif antararisiko penipuan kartu kredit dan niat untuk memakai sistem e-payment, dan karena ituhipotesis diterima.
     Tabel IV.Hipotesis pengujian untukH1-H4, H5a dan H6

6.3 H3
H3. Ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-payment dan Keuntungan yang   dirasakan.
Hasil penelitian menunjukkan r = -0,298, yang merupakan hubungan negatif. Ini adalah padatingkat signifikansi 0,001 (p<0,05), yang kurang dari patokan 0,05 danOleh karena itu hipotesis ini diterima. Ini membuktikan bahwa ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-payment dan keuntungan yang dirasakan dari sistem.Namun, itu adalah hubungan negatif.
6.4 H4
H4. Ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-payment dan kepercayaan yang  dirasakan.
Hasil penelitian menunjukkan r = -0,319, yang membuktikan hubungan negatif. Ini adalah padatingkat signifikansi 0,089 (p>0,05). Ini juga berarti bahwa tidak ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-payment dan kepercayaan yang dirasakan. Oleh karena itu,karena signifikansi lebih dari 0,05, hipotesis ini ditolak.
6.5 H5a
H5a. Ada hubungan antara niat untuk memakai sistem e-paymentdan segel jaminan web.
       Hasil penelitian menunjukkan r =0,179, yang berarti bahwa ada hubungan linear positif yang kuat antara niat untuk memakai sistem e-payment dan menggunakan segel jaminan web. Ini adalah pada tingkat signifikansi 0,045 (p<0,05). Oleh karena itu, salah satu bisamenyimpulkan bahwa menggunakan segel jaminan web akan memiliki efek pada niat untuk membayaronline dan itu berhubungan positif.
6.6 H5b
  H5b. Ada hubungan antara risiko yang dirasakan dan segel jaminan web
Hasil digambarkan dalam Tabel V menunjukkan bahwa ada korelasi linear positifantara menggunakan segel jaminan web dan risiko penipuan kartu kredit untuk transaksi secara onlinedan kesediaan untuk memberikan informasi pribadi ketika bertransaksion line. Hal ini juga membuktikan korelasi positif antara pernyataan "Saya akan membayar secara online jikametode pembayaran terjamin menggunakan segel jaminan web "dan risiko penipuan kartu kredit dan pemberian informasi pribadi dalam transaksi online. Angka tersebut, masing-masing, r ¼=0.271, 0.223, 0.351, 0.360, dicapai pada tingkat signifikansi 0.002, 0.012, 0.000 dan 0.000, masing-masing, yangsemuanya di bawah patokan 0,05. Oleh karena itu, H5b diterima.
6.7 H6
H6. Ada hubungan antara niat untuk mengpenerapan sistem e-payment dankegunaan.
Tabel V. Pengujian untuk H5b

Hasil penelitian menunjukkan koefisien r =-0.330 pada tingkat signifikan sebesar 0,000. Ini membuktikan bahwa ada hubungan negatif antara kegunaan dan niat untuk memakai Sistem e-payment. Karena pada tingkat signifikan sebesar 0,000 (p< 0.05) hipotesis adalah diterima dan hipotesis nol ditolak.
POPULASI, SAMPLE DAN SAMPLING
Survei dapat didefinisikan sebagai cara untuk mengumpulkan data dari berbagai responden dibutuhkan untuk menangkap fakta, pendapat dan sikap. Ini terdiri dari tiga komponen:
(1) wawancara terstruktur;
(2) observasi; dan
(3) kuesioner.
Metode ini memungkinkan pengumpulan sejumlah data dari populasi yang cukup besar secara ekonomis (Saunders et al., 2007). Untuk penelitian saat survei Metode dipilih, karena ekonomis dan memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari sampel yang lebih besar. Selain itu, ada literatur yang cukup pada daerah subjek ini. Sebuah survei anonim dan dikelola sendiri didasarkan pada model penelitian adalah dikembangkan. Survei ini berbasis web dan peneliti mencapai responden melalui e-mail. Dalam rangka untuk menjamin keterwakilan data, kuota acak.
Metode sampling yang digunakan sesuai dengan kriteria usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Tingkat respon adalah 77,5 persen (155 dari 200). Survei berbasis web yang mengatakan telah diambil untuk diberikan bagian dari bisnis dan pola kehidupan domestik dan menjadi sangat populer. Mereka dapat disesuaikan untuk responden individu, dan tidak seperti pos survei mereka yang dinamis dan interaktif dan hasilnya dapat di-upload langsung ke spreadsheet seperti SPSS atau MS Excel (Easterby-Smith et al., 2008). Kuesioner terdiri dari 23 pertanyaan tertutup dikategorikan menjadi tiga bagian. Bagian pertama diminta delapan pertanyaan tertutup  mencoba menentukan pengalaman pelanggan menggunakan sistem e-payment dan kesadaran mereka dan kemungkinan menggunakan sistem tersebut. Pada bagian kedua, ada 12 lima poin Likert.
Jenis skala pertanyaan mengukur konstruk utama penelitian risiko yaitu dirasakan, keuntungan yang dirasakan, kepercayaan, keamanan, penggunaan jaminan web dan kegunaan. Bagian akhir memiliki tiga pertanyaan tentang demografi dasar seperti usia, jenis kelamin dan latar belakang pendidikan responden.
TEKNIK ANALISIS DATA
5.1   Pengalaman Penggunaan Sistem Pembayaran Elektronik (E-Payment).
Data menunjukkan bahwa 79,87 persen dari responden adalah pengguna e-payment. Namun, 20,13 persen dari mereka belum pernah bertransaksi online sebelumnya. Data tersebut juga menunjukkan bahwa e-payment populer di kalangan orang-orang. Menurut data 33,9 persen dari semuapengguna telah menggunakan internet untuk melakukan belanja online dan perbankan online. Belanja On Line belanja dan perbankan online dinilai sebagai kegiatan yang paling populer untuk bertransaksi on line. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel II, dari semua responden 66,7 persen tidak mengalami masalah yang berkaitan dengan sistem e-payment. Namun 13,5 persen responden telah menghadapi masalah, 12,2 persen telah menghadapi masalah serius dalam hal pembayaran secara online, seperti hilangnya informasi dan transaksi yang tidak sah. Mayoritas responden - sekitar 51,2 persen merasa bahwa sistem e-payment ramah pengguna dan rumit. Selain itu, 24,4 persen responden telah merasa bahwa e-payment menyebabkan keterlambatan dalam pemrosesan transaksi yang sebenarnya. Hal ini dapat dipahami bahwa alasan-alasan ini dapat  memicu beberapa pengguna untuk menahan diri dari pembayaran secara online. Namun, bisa ada alasan lebih, yang dianalisis dalam bagian berikut sebagai faktor-faktor penting.

5.2 Faktor-Faktor Kritis dan Pengalaman Pembayaran Online
Data Statistik sebelumnya menunjukkan bahwa 66,7 persen responden tidak mengalami masalah menggunakan e-payment. Tren ini telah mempengaruhi niat untuk membeli secara online lagi seperti yang ditunjukkan 57,1 persen dari total responden pasti akan membeli secara online lagi dan 31,1 persen mungkin akan memilih untuk menggunakan e-payment lagi. Sebuah persentase yang kecil untuk memilih tidak membayar online lagi, di antaranya 7,1 persen tidak akan membayar secara online lagi, 2,4 persen mungkin tidak dan persentase yang sama dengan orang-orang yang memiliki keraguan mengenai apakah menggunakan e-payment lagi (lihat Tabel III).
Tabel II. Penggunaan internet dan kegiatan e-payment

Persentase
Penggunaan internet
Apakah Anda menggunakan internet untuk melakukan transaksi sebelumnya?
Ya
Tidak



79.87
20.13
Aktivitas e-payment
Belanja online, perbankan online
Kegiatan lain (masing-masing)

33.9
<10
Penggunaan e-payment
Apakah Anda mengalami masalah dengan menggunakan sistem pembayaran online ?
Ya
Ya, tapi tidak signifikan
Tidak
Mungkin, aku tidak bisa mengingat



12.2
13.2
66.7
7.9
Jenis masalah
Keterlambatan dalam pengolahan 24,4
Kurang user friendly 51,2
Transaksi tidak sah 12.2
Kehilangan informasi 12,2

24.4
51.2
12.2
12.2

Tabel III. Niat untuk menggunakan dan urutan pentingnya faktor-faktor kritis

Persentase
Niat untuk membeli secara online di masa depan
Aku mungkin tapi tidak yakin
Aku tidak akan pernah membayar secara online
Tidak, mungkin tidak
Ya, mungkin
Ya, pasti

2.4
7.1
2.4
31.1
57.1
Urutan pentingnya faktor penting
keamanan
Percaya pada metode pembayaran
kegunaan
Menggunakan segel jaminan web
Dirasakan keuntungan
Dirasakan risiko
semua

57.48
11.02
9.45
1.57
6.3
6.3
7.87
Responden diminta untuk menilai faktor-faktor penting yang dianggap paling penting. Sebagian besar dari mereka - beberapa 57,48 persen - menilai keamanan sebagai faktor yang paling penting . kepercayaan (11,02 persen) dianggap menjadi faktor yang paling penting berikutnya. Responden juga menilai kegunaan (9,45 persen) sebagai isu paling penting yang ketiga, dan 7.87 persen dirasakan semua faktor penting. Menggunakan segel jaminan web dianggap menjadi faktor penting penting terkecil di antara semuanya. Sikap responden terhadap penggunaan sistem e-payment juga diuji. Sebagian besar dari mereka tidak setuju bahwa risiko menggunakan pembayaran online rendah bagi mereka. Selain itu mereka tidak memahami mengungkapkan informasi pribadi secara online kurang berisiko. keamanan menggunakan pembayaran online dianggap penting dan mereka juga menyetujui akan berhenti menggunakan sistem e-payment jika mereka melanggar keamanan. Responden tidak setuju dengan menggunakan e-payment bahkan jika mereka dilindungi dengan menggunakan segel jaminan web. Mereka merasa netral tentang keuntungan yang disediakan e-payment, kemampuan untuk belajar bagaimana menggunakannya dengan cepat dan kemampuan untuk menghemat waktu dan uang. responden paling tidak setuju dengan fakta bahwa sistem e-payment yang rumit dan mereka merasa netral terhadap kemudahan penggunaan dan keramahan pengguna sistem e-payment.

HASIL RISET
Penelitian ini mencoba untuk memastikan penerapan sistem e-payment sebagai sarana untuk memfasilitasi transaksi online. Serangkaian faktor yang diidentifikasi dari literatur yang mengklaim sebagai yang signifikan dalam hal ini. Penelitian dalam makalah ini berusaha untuk secara empiris menguji konstruksi ini dan untuk menunjukkan yang paling penting untuk menjadikan e-payment sukses. Temuan penelitian menunjukkan pentingnya sistem e-payment sebagai kegiatan e-commerce menjadi yang utama. Ini dapat diklasifikasikan menurut berbagai spesifikasi.

IMPLIKASI
Penelitian ini terutama difokuskan pada siswa dari berbagai tingkat pendidikan. Di samping itu dikumpulkan dari sebagian besar mahasiswa. Namun, penelitian di masa depan dapat mencakup survei berbagai latar belakang sosial lainnya. variabel demografis dapat berdampak pada e-pembayaran menurut literatur masa lalu (Banerjee et al, 2005.: Garbarino dan Strahilevitz, 2004). Namun demikian, penelitian ini mengabaikan dampak variabel-variabel ini. Dengan demikian pekerjaan di masa depan bisa menggabungkan variabel demografis sebagai bagian analisisnya. Studi terdahulu menunjukkan bahwa e-pembayaran terdiri dari banyak jenis namun penelitian menganggap e-payment secara keseluruhan, karena tingkat respon yang rendah tentang sistem pembayaran dicapai dalam studi percontohan. Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengapa sistem e-payment masih tertinggal di belakang alat pembayaran lainnya. Selain itu, analisis statistik dapat digabung untuk melihat menganalisis dampak masing-masing faktor penting memiliki pada tingkat penerapan. Selanjutnya, analisis bisa berguna dipertimbangkan lebih lanjut melalui lensa model teoritis mapan seperti TAM (Davis, 1989) untuk meningkatkan kekuatan penjelas dari konstruksi diperoleh.

KETERBATASAN RISET
Penelitian saat ini telah memilih hanya satu set faktor penting sebagai terpenting.
Namun, ada banyak faktor lain yang dikutip sebagai penting dalam literatur masa lalu - survei Delphi, misalnya, menunjukkan hampir lebih dari 20 karakteristik e-pembayaran (Khosrow dan Herman, 2001). Selain itu, survei dilakukan secara online, dan karenanya itu tidak mungkin untuk mendapatkan umpan balik rinci sikap peserta terhadap e-pembayaran. Oleh karena itu penelitian masa depan dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih penting menggunakan metode kuesioner. Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah bahwa responden pengguna sukarela sistem e-payment, dan karena itu, perubahan perilaku mereka dapat diharapkan. Namun, ada sistem seperti yang membutuhkan hampir tidak ada perubahan perilaku pengguna, yaitu ada keputusan pendaftaran kecuali untuk menggunakan fitur online untuk Gorod (e-government secara online sistem pembayaran) (McHenry dan Borisov, 2005). Untuk sistem e-payment seperti yang berbeda faktor penting yang perlu dikembangkan.

SARAN
            Semakin ditingkatkan sistem dari e-payment, agar terjadi korelasi-korelasi yang baik, tingkat kegunaan semakin meningkat, dan terjaga keamanannya agar tidak terjadi seperti penipuan-penipuan, Dengan begitu konsumen akan semakin yakin untuk beralih menggunakan e-payment.

JUDUL
Korelasi Faktor-Faktor Dalam E-Payment




Minggu, 31 Mei 2015

CHAPTER 5 - INFRASTRUKTUR DAN KEMUNCULAN TEKNOLOGI



TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“INFRASTRUKTUR DAN KEMUNCULAN TEKNOLOGI”


 DIBUAT OLEH :
MEGARIANI MUTIARASARI        C1C013001
RUTH FENNY WIJAYA                  C1C013005
MARGARETHA SIMATUPANG    C1C013034
AKUNTANSI A 2013

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2015

5.1 Infrastrktur Teknologi Informasi
Infrastruktur teknologi informasi terdiri dari satu set perangkat fisik dan aplikasi software   yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh perusahaan.

Gambar diatas menunjukkan hubungan antara perusahaan, infrastruktur teknologi informasi, dan kemampuan bisnis. Infrastruktur teknologi informasi harus mampu mendukung bisnis perusahaan dan sistem strategi informasi, baru kemudian teknologi informasi tersebut memiliki dampak yang kuat pada bisnis dan strategi teknologi informasi, serta layanan yang kuat yang dapat diberikan kepada pelanggan.
  Ø  Platform Computing, digunakan untuk menyediakan layanan komputasi yang menghubungkan karyawan, pelanggan, dan pemasok ke dalam lingkungan digital, termasuk mainframe besar, komputer, perangkat handphone.
  Ø  Layanan Telekomunikasi, menyediakan data, suara, dan sambungan video kepada karyawan, pelanggan, dan pemasok.
  Ø  Manajemen Data, berguna untuk menyimpan dan mengelola data perusahaan, serta memberikan kemampuan untuk menganalisis data.
   Ø  Layanan Aplikasi Perangkat Lunak, berguna untuk perencanaan sumber daya perusahaan, hubungan pelanggan, sistem manajemen yang dimiliki oleh semua unit bisnis.
  Ø Fasilitas Fisik Manajemen, mengembangkan dan mengelola instalasi yang diperlukan untuk komputasi, telekomunikasi, dan data manajemen.
  Ø Layanan Teknologi Informasi Manajemen, merencanakan dan mengembangkan infrastruktur, mengkoordinasikan dengan unit bisnis untuk layanan teknologi informasi, mengelola akuntansi untuk pengeluaran teknologi informasi, serta menyediakan proyek manajemen.
   Ø  Layanan Standar Teknologi Informasi, menyediakan kebijakan perusahaan dan unit usaha untuk  menentukan informasi teknologi mana yang akan digunakan, kapan, dan bagaimana.
  Ø  Layanan Pendidikan Teknologi Informasi, menyediakan pelatihan kepada karyawan mengenai penggunaan sistem dan juga memberikan penawaran pelatihan untuk manajer bagaimana merencanakan dan mengelola investasi dalam teknologi informasi.
   Ø  Layanan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Informasi, menyediakan penelitian-penelitian yang potensial tentang proyek-proyek masa depan dan investasi.

  Evolusi Infrastruktur Teknologi Informasi


Teknologi informasi terus mengalami evolusi terus menerus di setiap masanya, berikut evolusi-evolusi teknologi informasi pada masa-masanya :

   1 . General-Purpose Mainframe dan Komputer Mini (1959-sekarang)
Pengenalan IBM 1401 dan 7090 pada tahun 1959 menandai awal penggunaan komputer mainframe. Pada tahun 1965, komputer mainframe dengan seri IBM 360 merupakan komputer komersial pertama dengan sistem operasi yang kuat, multitasking, membagi waktu, dan virtual memori yang lebih maju. Komputer mainframe cukup kuat untuk jarah jauh secara online yang terhubung ke mainframe pusat menggunakan protokol eksklusif dan jalur data. Era ini merupakan periode dimana komputasi sangat terpusat dibawah kendali programmer dan sistem operator dengan sebagian besar elemen infrastruktur yang disediakan oleh satu penjual, produsen perangkat lunak dan perangkat keras.
    2. Personal Computer (1981-sekarang)
Munculnya PC IBM pada tahun 1981 dianggap sebagai awal era PC. Pada tahun 1980 dan awal tahun 1990-an, PC meluncurkan processor desktop software, data manajemen, dan sebagainya.
   3. Client/Server (1983-sekarang)
Client merupakan titik pengguna untuk masuk, sedangkan server merupakan proses bersamaan dengan data, menyajikan halaman web, atau mengelola kegiatan jaringan. Client/server memungkinkan perusahaan untuk mendistribusikan pekerjaan. Harganya jauh lebih murah dibandikan komputer mini atau system mainframe terpusat.
   4. Perusahaan Computing (1992-sekarang)
Pada awal 1990-an, perusahaan beralih ke standar jaringan dan perangkat lunak yang dapat mengintegrasikan jaringan yang berbeda di seluruh perusahaan dalam infrastruktur yang lebih luas. Setelah tahun 1995, perusahaan bisnis mulai menggunakan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
   5.  Cloud dan Mobile Computing (2000-sekarang)
Cloud computing mengacu kepada model komputasi yang menyediakan akses bersama sumber daya komputasi, seperti komputer, aplikasi, dan sebagainya melalui jaringan internet. Saat ini, Cloud computing adalah bentuk yang paling cepat berkembang. Cloud computing memberikan daya komputasi, data penyimpanan, dan internet dengan kecepatan tinggi yang menghubungkan ke perusahaan-perusahaan dari jarah jauh.

Pengendali Teknologi Evolusi Infrastruktur
Perubahan dalam infrastruktur teknologi informasi dihasilkan dari perkembangan pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan jaringan perangkat keras dan lunak yang meningkatkan daya dan mengurangi biaya.

  Hukum Moore dan Kekuatan Mikroprosessor
            Pada tahun 1965, Gordon Moore, direktur penelitian dan pengembangan laboratorium semikonduktor Fairchild, menulis pada majalah elektronik bahwa chip mikroprosesor pertama diperkenal pada tahun 1959. Lalu, chip semakin di miniaturkan. Dengan menggunakan  teknologi nano, chip dapat dikecilkan ukurannya ke beberapa atom. Teknologi nano menggunakan atom dan molekul individu untuk membuat chip komputer dan perangkat lain menjadi lebih kecil.

Hukum Penyimpanan Data Terbesar
            Dunia menghasilkan sebanyak 5 exabyte informasi per tahun.





Hukum Meltcalfe dan Jaringan Ekonomi
            Robert Meltcafe penemu jaringan area lokal teknologi Ethernet meyatakan pada tahun 1970 nilai atau kekuatan jaringan tumbuh secara eksponensial sebagai fungsi dari beberapa jumlah jaringan.

Penurunan Biaya-biaya Komunikasi dan Internet
            Transformasi infrastruktur teknologi informasi keempat merupakan penurunan cepat dalam biaya komunikasi dan pertumbuhan eksponensial dalam internet. Diperkirakan 1,8 miliar orang diseluruh dunia memiliki akses internet.


Gambar diatas menunjukkan biaya komunikasi baik yang melalui internet dan jaringan telepon menurun secara eksponensial. Biaya komunikasi jatuh dalam jumlah yang kecil ke pendekatan 0, sedangkan pemanfaatan komunikasi dan fasilitas komputasi “meledak”. Untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang terkait dengan internet, perusahaan harus memperluas koneksi internet mereka, termasuk koneksi nirkabel, perangkat komputasi mobile, dan sebagainya.
 
Standar dan Efek Jaringan
            Infrastruktur dan komputasi internet akan menjadi hal yang mustahil jika tanpa adanya kesepakatan antara produsen dan penerimaan yang luas dari konsumen. Tanpa skala ekonomi, komputasi akan jauh lebih mahal daripada saat ini.

5.2  Komponen Infrastruktur

Infrastruktur teknologi informasi saat ini terdiri dari tujuh komponen utama. Gambar 5-9 menggambarkan komponen infrastruktur dan vendor dalam setiap komponen. Komponen-komponen ini merupakan investasi yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk meyediakan perusahaan dengan infrastruktur yang koheren.

Manajemen Data dan Penyimpanan
Perangkat lunak manajemen database perusahaan bertanggungjawab untu mengatur dan mengelola data perusahaan sehingga mereka dapat diakses dan digunakan secara lebih efisien. Program database terkemuka adalah IBM (DB2), Oracle, Microsoft (SQL Server), dan Sybase (Adaptive Server Enterprise), yang menyediakan lebih dari 90 persen dari database perangkat lunak. Perangkat penyimpanan data secara digital telah berkembang lebih dari 15% per tahun selama 5 tahun terakhir. Storage Area Network (SAN) menghubungkan beberapa penyimpanan perangkat pada jaringan berkecepatan tinggi untuk penyimpanan.
            Revolusi internet membuat sebuah “ledakan” besar dalam server komputer, dengan banyak perusahaan mengumpulkan ribuan server kecil untuk menjalankan internet mereka. Server hardware di pasar terkonsentrasi pada IBM, Dell, HP/Compaq dikarenakan harganya murah.
Konsultasi dan Integrasi Sistem Layanan
            Menerapkan infrastruktur baru memerlukan perubahan signifikan dalam proses bisnis dan prosedur pelatihan dan pendidikan, seta integrasi perangkat lunak. Integrasi perangkat lunak memastikan unsure-unsur baru pekerjaan satu sama lain. Sistem pemrosesan transaksi dibuat untuk komputer mainframe yang terus digunakan untuk menghindari tingginya biaya penggantian atau untuk mendesain ulang. Mengganti sistem memerlukan biaya yang tergolong mahal dan umumnya tidak diperlukan jika sistem yang dulu dapat diintegrasikan kedalam infrastruktur saat ini.

5.3 KECENDERUNGAN PLATFORM PERANGKAT KERAS KONTEMPORER
“Meledaknya” kekuatan perangkat keras dan jaringan teknologi telah mengubah cara bisnis dalam mengatur daya komputasi mereka. Kekuatan kebih ini ditempatkan pada jaringan dan perangkat genggam. Ada tujuh trend perangkat keras : kemunculan mobile digital platform, komputasi jaringan, virtualisasi, komputasi awan, komputasi ramah lingkungan, komputasi otonom, prosesor penyimpanan daya/kinerja tinggi.
1.    Kemunculan Mobile Digital Platform
Platform komputasi mobile digital telah muncul sebagai alternatif untuk personal komputer dan komputer yang lebih besar. Ponsel dan smarthphone seperti Blackberry dan Apple telah menerapkan banyak fungsi dari komputer genggam, termasuk transmisi data, surfing web, transmisi email dan pesan instan, menampilkan konten digital, dan bertukar data.
2.    Komputasi Jaringan
Komputasi jaringan melibatkan hubungan komputer yang jauh secara geografis, ke dalam satu jaringan tunggal untuk membuat komputer super virtual dengan menggabungkan kekuatan komputasi dari semua komputer pada jaringan. Komputasi jaringan membutuhkan perangkat lunak untuk mengontrol dan mengalokasikan sumber daya pada jaringan.
3.    Virtualisasi
Virtualisasi adalah proses menyajikan satu set sumber daya komputasi sehingga mereka semua dapat diakses pada cara yang tidak dibatasi oleh fisik ataupun lokasi geografis. Virtualisasi memungkinkan daya fisik tunggal muncul bagi pengguna sebagai sumber daya logis. Virtualisasi memungkinkan perusahaan untuk menangani sumber daya pemrosesan komputer dan penyimpanan menggunakan komputasi bertempat di lokasi yang terpencil.
Manfaat Bisnis Virtualisasi
Dengan memberikan kemampuan untuk meng-host beberapa sistem pada mesin fisik tunggal, virtualisasi membantu organisasi meningkatkan tingkat kegunaan peralatan, menjaga pusat data, dan penggunaan energi. Virtualisasi memungkinkan perusahaan untuk menjalankan aplikasi warisan mereka pada versi lama dari sistem operasi pada server yang sama dengan aplikasi baru. Sekarang ini mungkin bagi perusahaan dan individu untuk melakukan semua pekerjaan komputasi mereka menggunakan infrastruktur teknologi informasi virtual, seperti halnya dengan komputasi awan.
4.    Komputasi awan
Komputasi awan dimana perusahaan dan individu memperoleh pemrosesan komputer, penyimpanan, perangkat lunak, dan layanan lainnya sebagai pusat sumber daya virtual melalui jaringan, terutama internet. Sumber ini dibuat untuk meneydiakan pengguna berdasarkan kebutuhan mereka, terlepas dari lokasi fisik mereka atau lokasi pengguna. Menurut NIST Amerika Serikat, komputasi awan memiliki karakteristik penting berikut ini :
·  Pelayanan permintaan diri
·  Akses jaringan dimana-mana
·  Lokasi penyatuan sumber daya yang bebas
·  Elastisitas yang cepat
·  Layanan teratur

Cloud computing terdiri dari tiga jenis layanan :
·  Layanan cloud infrastruktur
·  Layanan cloud platform
·  Layanan cloud software
Organisasi yang menggunakan komputasi awan, umumnya tidak memiliki infrastruktur, mereka tidak harus melakukan investasi besar dalam perangkat keras dan perangkat keras mereka. Beberapa perusahaan khawatir tentang resiko berkaitan dengan data penting dan sistem mereka untuk vendor luar yang juga bekerja untuk perusahaan lain. Keterbatasan lain dari komputasi awan adalah membuat pengguna bergantung pada penyedia komputasi awan.
5.    Komputasi Ramah Lingkungan
Komputasi ramah lingkungan mengacu pada praktek dan teknologi untuk merancang, memproduksi, menggunakan, dan pengaturan komputer, server dan perangkat terkait, seperti monitor, printer, perangkat penyimpanan. Mengurangi konsumsi daya komputer telah menjadi prioritas yang utama.
6.    Komputasi Otonom
Komputasi otonom adalah upaya luas industri untuk mengembangkan sistem yang dapat mengkonfigurasi sendiri, mengoptimalkan sendiri, memperbaiki sendiri bila rusak, dan melindungi diri dari penyusup luar serta penghancuran diri. Kita dapat melihat sekilas beberapa kemampuan ini pada sistem dekstop. Misalnya virus dan software perlindungan firewall dapat mendeteksi virus pada personal komputer, otomatis mengalahkan virus. Program-program ini dapat diperbarui secara otomatis saat diperlukan, dengan menghubungkan pelayanan perlindungan virus secara online seperti McAfee.
7.    Prosesor Penyimpanan Daya dan Kinerja Tinggi
Cara lain untuk mengurangi kebutuhan daya perangkat keras adalah dengan menggunakan prosesor yang lebih efisien dan hemat daya. Mikroprosesor sekarang mengutamakan beberapa fitur inti prosesor pada satu chip. Sebuah prosesor mulitcore adalah sirkuit terpadu yang dua atau lebih prosesornya telah terpasang untuk meningkatkan kinerja, mengurangi konsumsi daya, dan lebih efisien dalam pengolahan beberapa tugas. Teknologi ini memungkinkan dua atau lebih mesin pengolahan dengan mengurangi kebutuhan daya dan pemborosan untuk melakukan tugas lebih cepat.

5.4 KECENDERUNGAN PLATFORM PERANGKAT LUNAK KONTEMPORER
Ada empat tema utama dalam evolusi platform perangkat lunak kontemporer :
1.    Perangkat lunak linux dan sumber terbuka.
2.    Java dan Ajax
3.    Layanan web dan layanan berorientasi arsitektur
4.    Perangkat lunak tenaga kerja dan layanan awan (cloud services).

1.    Perangkat Lunak Linux dan Sumber Terbuka
Perangkat lunak sumber terbuka adalah perangkat lunak yang diproduksi oleh komunitas dari beberapa ribu progammer di seluruh dunia. Perangkat lunak sumber terbuka adalah gartis, dapat dimodifikasi dan didistribusikan oleh pengguna tanpa lisensi tambahan. Gerakan sumber terbuka telah berkembang selama lebih dari 30 tahun dan telah menunjukkan bahwa itu dapat diterima secara komersial dan merupakan perangkat lunak yang berkualitas tinggi. Linux mungkin merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang paling terkenal. Linux tersedia dalam versi gratis dapat di download dari internet. Munculnya perangkat lunak sumber terbuka, khususnya Linux mendukung dan memiliki implikasi yang mendalam untuk platform perangkat lunak perusahaan : pengurangan biaya, keandalan dan ketahanan, dan integrasi, karena Linux bekerja pada semua platform perangkat keras terutama dari mainframe ke server ke klien.
2.    Java dan Ajax
Java adalah sebuah sistem operasi independen, prosesor independen, bahasa pemrograman terorientasi yang telah menjadi pemimpin lingkungan interaktif untuk Web. Paltform Java telah berpindah ke telepon seluler, smarthphone, mobil, pemain musik, mesin-mesin permainan, dan akhirnya ke televisi kabel. Perangkat lunak Java dirancang untuk bekerja pada setiap komputer atau perangkat komputasi, terlepas dari mikroprosesor tertentu atau sistem operasi perangkat yang digunakan. Pengembang Java dapat membuat applet kecil yang dapat disimpan dalam halaman Web dan di download untuk menjalankan browser Web. Ajax merupakan teknik pengembangan web yang lain untuk membuat aplikasi web interaktif yang mencegah semua ketidaknyamanan. Ajax memungkinkan klien dan server untuk bertukar potongan-potongan kecil data. Ajax menggunakan program JavaScript yang di download ke klien untuk menjaga percakapan dekat terus menerus dengan server yang anda gunakan.
3.    Layanan Web dan Layanan Berorientasi Arsitektur
Layanan web mengacu pada pengaturan komponen perangkat lunak yang menukar informasi satu sama lain yang menggunakan standar komunikasi dan bahasa Web universal. Mereka dapat bertukar informasi antara dua sistem yang berbeda terlepas dari sistem operasi atau bahasa pemrograman pada sistem yang berbasis. Mereka dapat digunakan untuk membangun aplikasi standar terbuka berbasis Web yang menghubungkan dua sistem organisasi yang berbeda dan mereka juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang menghubungkan sistem yang berbeda dalam satu perusahaan. Layanan web tidak terikat pada satu sistem operasi atau bahasa pemrograman, dan aplikasi yang berbeda dapat menggunakannya untuk berkomunikasi dengan yang lain dengan cara yang standar tanpa memakan waktu. Dasar teknologi untuk layanan Web adalah XML yang merupakan singkatan dari Extensible Markup Language. XML menggunakan format standar untuk pertukaran data, memungkinkan layanan web untuk melewatkan data dari satu proses ke yang lain. Tidak harus menulis kode perangkat lunak baru untuk sistem informasi masing-masing pasangan baru atau setiap perangkat nirkabel baru.
4.    Perangkat Lunak Tenaga Kerja dan Layanan Awan (Cloud Services).
Saat ini banyak perusahaan bisnis melanjutkan untuk mengoperasikan sistem warisan yang terus memenuhi kebutuhan bisnis dan akan membutuhkan biaya yang banyak jika akan menggantinya. Tapi mereka akan membeli atau menyewa perangkat lunak baru dari sumber eksternal. Gambar 5-11 menggambarkan pertumbuhan yang cepat dalam sumber-sumber eksternal perangkat lunak untuk perusahaan AS. Ada tiga sumber eksternal untuk perangkat lunak : paket perangkat lunak dari  vendor perangkat lunak komersial, aplikasi pengembangan tenaga kerja untuk vendor eksternal, dan layanan awan (cloud computing) untuk vendor eksternal, serta layanan awan berbasis perangkat lunak.

Pada tahun 2010, perusahaan-perusahaan AS akan menghabiskan lebih dari $ 291.000.000.000 pada perangkat lunak. Sekitar 40% dari yang akan berasal dari luar perusahaan ($ 116.000.000.000), baik dari vendor perangkat lunak perusahaan yang menjual aplikasi firmwide atau penyedia layanan aplikasi leasing atau menjual modul software. Lainnya 10% ( $ 29 milyar) akan disediakan oleh vendor SaaS sebagai layanan berbasis awan (cloud) secara online.
Sumber :Pendapatan Nasional BEA dan Produk Account, 2010; Gartner Group,2010; perkiraan penulis.
Perangkat Lunak Tenaga Kerja
Perangkat lunak tenaga kerja memungkinkan perusahaan untuk melakukan kontrak pengembangan perangkat lunak atau pemeliharaan program warisan yang ada untuk perusahaan luar, yang sering beroperasi lepas pantai di daerah-daerah yang memiliki upah rendah di dunia.

Peralatan dan Layanan Perangkat Lunak Berbasis Awan
Data dan perangkat lunak berbasis awan menggunakan host pada server yang kuat di pusat data besar, dan dapat diakses dengan koneksi internet dan standar browser Web. Layanan untuk menyampaikan dan menyediakan akses ke perangkat lunak dari jarak jauh sebagai layanan berbasis Web yang  sekarang disebut sebagai perangkat lunak layanan (SaaS). Sebuah contoh utama adalah Salesforce.com. Untuk mengelola hubungan mereka dengan agen tenaga kerja atau penyedia layanan teknologi, perusahaan perlu kontrak yang mencakup perjanjian tingkat layanan (SLA). SLA biasanya menentukan sifat dan tingkat layanan yang diberikan, kriteria pengukuran kinerja, dukungan pilihan, ketentuan untuk keamanan dan pemulihan bencana, kepemilikan dan ugrade perangkat lunak dan perangkat keras, dukungan pelanggan, penagihan, dan kondisi untuk mengakhiri perjanjian.
Mashup dan Aplikasi
Pengguna individu dan seluruh perusahaan mencampur dan mencocokkan komponen perangkat lunak untuk membuat aplikasi mereka sendiri yang disesuaikan dan untuk berbagi informasi dengan orang lain. Aplikasi perangkat lunak yang dihasilkan ini adalah Mashup. Idenya adalah untuk mengambil sumber yang berbeda dan menghasilkan karya baru yang lebih besar. Web mashup menggabungkan kemampuan dua atau lebih aplikasi online untuk membuat semacam hibrida yang memberikan nilai lebih untuk pelanggan. Aplikasi adalah bagian kecil dari perangkat lunak yang berjalan di internet. Saat ini, sebagian besar perhatian tertuju kepada aplikasi yang telah dikembangkan untuk mobile digital platform. Ini adalah aplikasi yang mengubah smartphone dan perangkat handheld mobile lainnya ke perangkat komputasi tujuan umum. Keberhasilan mobile platform sebagian besar  tergantung pada kuantitas dan kualitas aplikasi yang mereka sediakan.

5.5  ISU MANAJEMEN
Membuat dan mengelola infrastruktur TI yang koheren menimbulkan beberapa tantangan: berurusan dengan platform dan perubahan teknologi (termasuk cloud dan mobile komputasi), manajemen dan tata kelola, dan membuat infrastruktur investasi yang bijaksana.

PERSETUJUAN PLATFORM DAN PERUBAHAN INFRASTUKTUR
     Perusahaan yang memiliki perkembangan pesat , mereka dapat dengan cepat mengatasi infrastruktur mereka dan  perusahaan yang menyusut perkembangannya, justru mereka dapat  terjebak dengan infrastruktur yang berlebihan.
Skalabilitas mengacu pada kemampuan komputer, produk, atau sistem dan perluasan untuk melayani sejumlah besar pengguna tanpa ada masalah. Aplikasi baru, merger dan akuisisi, dan semua dampak komputer  dari usaha perubahan volume beban kerja dan harus dipertimbangkan ketika merencanakan kapasitas hardware.
     Perusahaan yang menggunakan komputasi mobile dan komputasi awan platform akan membutuhkan kebijakan dan prosedur baru untuk mengelola platform ini. Mereka harus menyediakan semua perangkat mobile yang digunakan bisnis dan mengembangkan kebijakan dan alat untuk pelacakan, pembaruan, dan mengamankan mereka dan untuk mengendalikan data dan aplikasi yang berjalan.
     Perusahaan yang menggunakan komputasi awan dan SaaS akan memerlukan mode pengaturan kontrak baru dengan vendor jarak jauh untuk memastikan bahwa perangkat keras dan perangkat lunak untuk aplikasi penting selalu tersedia bila diperlukan dan mereka memenuhi standar   perusahaan untuk informasi keamanan.
MANAJEMEN DAN PEMERINTAHAN
Bab 2 memperkenalkan konsep tata kelola TI dan menggambarkan beberapa masalah tentang itu.  Setiap organisasi harus mendapatkan jawaban berdasarkan kebutuhan mereka  sendiri.
PEMBUATAN KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR
Infrastruktur TI adalah investasi besar bagi perusahaan. Jika terlalu banyak dihabiskan untuk infrastruktur, merupakan hambatan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Jika terlalu sedikit dihabiskan untuk hal tersebut, layanan bisnis yang penting tidak dapat disampaikan dan pesaing perusahaan  akan mengungguli underinvesting.
     Komputasi awan dapat menjadi cara yang biayanya rendah untuk meningkatkan skalabilitas dan fleksibilitas, tetapi perusahaan harus mengevaluasi pilihan ini dengan hati-hati mengingat persyaratan keamanan dan berdampak pada proses bisnis dan aliran kerja.
     Dalam beberapa kasus, biaya sewa software meningkat  hingga lebih dari membeli dan memelihara aplikasi in-house. Namun mungkin ada keuntungan menggunakan SaaS jika memungkinkan perusahaan untuk fokus pada masalah bisnis utama bukan tantangan teknologi.
TOTAL BIAYA KEPEMILIKAN ASET TEKNOLOGI
Total biaya kepemilikan (TCO) model dapat digunakan untuk menganalisis biaya-biaya langsung dan tidak langsung untuk membantu perusahaan menentukan biaya aktual tertentu implementasi teknologi. Tabel 5-3 menggambarkan TCO yang paling penting komponen yang perlu diperhatikan dalam analisis TCO.
Tabel 5.3
KOMPONEN INFRASTUKTUR
KOMPONEN-KOMPONEN BIAYA
Akuisisi Perangkat Keras
Harga pembelian peralatan perangkat keras komputer, termasuk komputer, terminal, penyimpanan,
dan printer
Perangkat Lunak Akuisisi
Pembelian atau izin perangkat lunak untuk setiap pengguna
Instalasi
Biaya untuk menginstal komputer dan perangkat lunak
Pelatihan
Biaya untuk memberikan pelatihan untuk ahli sistem informasi dan pengguna akhir
Pendukung
Biaya untuk memberikan dukungan teknis yang sedang berlangsung , dan sebagainya
Pemeliharaan
Biaya untuk meng-upgrade perangkat keras dan perangkat lunak
Infrastuktur
Biaya untuk memperoleh, mempertahankan, dan mendukung infrastruktur terkait lainnya, seperti jaringan dan peralatan khusus  (termasuk unit penyimpanan cadangan)
Penghentian
Biaya hilangnya produktivitas jika perangkat keras atau perangkat lunak gagal menyebabkan sistem menjadi tidak tersedia untuk pengolahan dan penggunaan tugas
Ruang dan Energi
Properti dan utilitas biaya untuk perumahan dan listrik untuk menyediakan teknologi

Model Kekuatan Persaingan  Investasi Infrastruktur IT
  1. Permintaan pasar untuk layanan perusahaan Anda.
  2. Strategi bisnis perusahaan Anda.
  3. Strategi TI Perusahaan Anda, infrastruktur, dan biaya.
  4. Penilaian teknologi informasi.
  5. Layanan Kompetitor perusahaan.
  6. Perusahaan kompetitor investasi infrastruktur TI.
 5.6 HANDS-ON MIS PROJECTS
Bagian ini memberikan tentang pengalaman dalam pengembangan solusi untuk mengelola infrastruktur TI dan TI outsourcing, menggunakan perangkat lunak lembar kerja untuk mengevaluasi sistem desktop alternatif, dan menggunakan penelitian anggaran web untuk konferensi penjualan.
Keputusan Manajemen
1.      University of Pittsburgh Medical Center (UPMC) mengandalkan informasi sistem untuk mengoperasikan 19 rumah sakit, jaringan situs perawatan lainnya, dan internasional dan usaha komersial. Permintaan untuk server tambahan dan teknologi penyimpanan tumbuh sebesar 20 persen setiap tahun. UPMC sedang menyiapkan server terpisah untuk setiap aplikasi, dan server dan komputer lain yang menjalankan nomor sistem operasi yang berbeda, termasuk beberapa versi Unix dan Windows. UPMC harus mengelola teknologi dari berbagai vendor, termasuk HP, Sun Microsystems, Microsoft, dan IBM. Menilai dampak situasi ini pada kinerja bisnis. Faktor-faktor apa dan keputusan manajemen harus dipertimbangkan ketika mengembangkan solusi untuk masalah ini?
2.      Qantas Airways, maskapai terkemuka di Australia, menghadapi tekanan biaya dari bahan bakar yang tinggi harga dan tingkat yang lebih rendah dari lalu lintas penerbangan global. Untuk tetap kompetitif, maskapai harus menemukan cara untuk menjaga biaya rendah sambil memberikan tingkat tinggi pelayanan pelanggan. Qantas memiliki data center 30 tahun. Manajemen harus memutuskan apakah akan mengganti infrastruktur TI dengan teknologi yang lebih baru atau outsourcing itu. Haruskah Qantas melakukan outsourcing untuk vendor komputasi awan? Factor-faktor apa yang harus dipertimbangkan oleh manajemen Qantas ketika memutuskan apakah akan outsourcing? Jika Qantas memutuskan untuk melakukan outsourcing, daftar dan jelaskan poin yang harus ditangani dalam perjanjian tingkat layanan.
Pembuatan Keputusan: Menggunakan Spreadsheet untuk Evaluasi perangkat keras dan Pilihan Software
Keterampilan Software: Formula Spreadsheet
Keterampilan bisnis: Teknologi harga
Dalam latihan ini, Anda akan menggunakan perangkat lunak lembar kerja untuk menghitung biaya desktop sistem, printer, dan perangkat lunak.
Anda telah diminta untuk mendapatkan informasi harga pada perangkat keras dan perangkat lunak untuk 30 orang. Menggunakan Internet, dapatkan harga untuk 30 sistem PC desktop (monitor, komputer, dan keyboard) yang diproduksi oleh Lenovo, Dell, dan HP / Compaq seperti yang tercantum di situs Web perusahaan mereka masing-masing. (Untuk tujuan latihan ini, abaikan fakta bahwa sistem desktop biasanya dating dengan paket perangkat lunak preloaded.) Juga dapatkan harga pada 15 printer desktop diproduksi oleh HP, Canon, dan Dell. Setiap sistem desktop harus memenuhi spesifikasi minimum ditunjukkan dalam tabel berikut:
SPESIFIKASI MINIMUM DESKTOP
Processor speed 3 GHz
3 GHz
Hard Drive
350 GB
RAM
3 GB
DVD-ROM
16x
Monitor (diagonal measurement)
18 inches
Setiap printer desktop yang harus memenuhi spesifikasi minimum ditampilkan dalam tabel berikut:
SPESIFIKASI MINIMUM PRINTER
Print speed (black and white)
20 pages per minute
Print Resolution
600 x 600
Network Ready?
Yes
Maxiumum Price/Unit
$700
Setelah harga sistem desktop dan printer, telah diperoleh harga pada 30 eksemplar versi terbaru dari Microsoft Office, Lotus SmartSuite, dan Oracle.  Paket produktivitas desktop yang Open Office, dan pada 30 salinan Microsoft Windows 7 Professional. Paket perangkat lunak suite aplikasi datang dalam berbagai versi, jadi pastikan bahwa setiap paket berisi program untuk kata pengolahan, spreadsheet, database, dan presentasi. Siapkan spreadsheet yang menunjukkan hasil penelitian Anda untuk desktop sistem, untuk printer, dan perangkat lunak. Gunakan perangkat lunak lembar kerja untuk menentukan sistem desktop, printer, dan kombinasi perangkat lunak yang akan menawarkan baik kinerja terbaik dan harga per pekerja. Karena setiap dua pekerja akan berbagi satu printer (15 printer / 30 sistem), menganggap hanya setengah biaya printer per pekerja dalam spreadsheet. Asumsikan bahwa perusahaan Anda akan mengambil garansi standar dan kontrak layanan yang ditawarkan oleh produsen masing-masing produk.
Pembuatan Keputusan: Menggunakan Web Penelitian Anggaran untuk Konferensi Penjualan
Kemampuan software: perangkat lunak berbasis internet
Keterampilan bisnis: Meneliti biaya transportasi dan akomodasi
The Foremost Composite Materials Company merencanakan penjualan dua hari konferensi 15-16 Oktober, dimulai dengan penerimaan pada malam 14 Oktober Konferensi terdiri dari pertemuan semua-hari itu seluruh penjualan kekuatan, penomoran 125 perwakilan penjualan dan 16 manajer mereka, harus hadir.
Setiap perwakilan penjualan membutuhkan atau kamarnya sendiri, dan perusahaan membutuhkan dua ruang pertemuan umum, salah satu yang cukup besar untuk menampung seluruh penjualan kekuatan ditambah pengunjung (Total 200) dan mampu lainnya untuk memegang setengah memaksa. Manajemen telah menetapkan anggaran sebesar $ 120.000 untuk penyewaan ruangan wakil '. Hotel ini juga harus memiliki layanan seperti overhead dan proyektor komputer sebagai serta pusat bisnis dan ruang serbaguna. Hal ini juga harus memiliki fasilitas untuk reps perusahaan untuk dapat bekerja di kamar mereka dan menikmati diri mereka sendiri di kolam renang dan fasilitas olahraga. Perusahaan ingin mengadakan konferensi baik Miami atau Marco Island, Florida.
Terutama biasanya suka mengadakan pertemuan seperti di Hilton- atau Marriott milik hotel. Gunakan situs Web Hilton dan Marriott untuk memilih sebuah hotel di mana dari kota-kota yang akan memungkinkan perusahaan untuk mengadakan konferensi penjualan dalam anggarannya.
Kunjungi homepage dua situs , dan untuk menemukan sebuah hotel yang memenuhi Persyaratan konferensi penjualan terkemuka dunia. Setelah Anda memilih hotel, menemukan penerbangan tiba sore hari sebelum konferensi karena peserta akan perlu memeriksa pada hari sebelum dan menghadiri resepsi Anda dengan malam sebelum konferensi. Peserta Anda akan datang dari Los Angeles (54), San Francisco (32), Seattle (22), Chicago (19), dan Pittsburgh (14).
Tentukan  biaya setiap tiket penerbangan dari kota-kota. Ketika Anda selesai, membuat anggaran untuk konferensi. Anggaran akan mencakup biaya setiap tiket pesawat, biaya kamar, dan $ 60 per peserta per hari untuk makanan.
·         Apa anggaran terakhir Anda?
·         Mana yang Anda pilih sebagai hotel terbaik untuk konferensi penjualan dan mengapa?
TAHAP PEMBELAJARAN MODUL
Pembelajaran  berikut memberikan konten yang relevan dengan topik yang dibahas di bab ini:
1.      Bagaimana Komputer dan Software  Bekerja
2.      Perjanjian Service Level
3.      Open Source Software Initiative
4.      Membandingkan Tahapan dalam Evolusi Infrastruktur TI
5.      Komputasi Awan